Rabu, 17 Agustus 2011

PROGRAM PEMELIHARAAN PADA INDUSTRI

Untuk menjaga agar pabrik dapat beroperasi pada Stream Days dan kapasitas produksi yang diinginkan, Departemen Pemeliharaan membuat suatu program pemeliharaan. Di dalam program pemeliharaan dibagi menjadi 4 bagian yaitu Preventive Maintenance, Improvement Maintenance, Normal Maintenance, dan Emergency System (Break Down).

PREVENTIVE MAINTENANCE
Adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang bersifat pencegahan dan dilakukan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah, serta dilakukan secara rutin dan periodik dengan tujuan supaya mesin dapat berfungsi secara optimal, efisien, dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan pada awalnya. Dalam hal ini tersirat bahwa biaya operasi dan perawatan harus dapat ditekan serendah-rendahnya. Kegiatan yang dilakukan untuk menunjang suksesnya pelaksanaan perawatan pencegahan atau preventive maintenance, antara lain :

1.    Time Base / schedule maintenance
Suatu pemeliharaan untuk menjamin agar mesin / peralatan tetap pada kondisi baik dengan cara mengadakan perawatan pencegahan dalam interval waktu tertentu secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan stream days waktu operasi. Di PT. Petrokimia Gresik, schedule maintenance ini masih dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

a.    Service Ringan
Kegiatan pemeliharaan dilakukan tanpa mematikan mesin dengan interval waktu kurang lebih 740 jam dan dapat dijalankan pada mesin dalam keadaan hidup. Contoh : Cek vibrasi, cek pelumasan, cek baut-baut kendor, dll.
b.    Servive Berat
Suatu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan cara pengecekan dan penggantian sebagian part mesin dengan mematikan mesin. Biasanya mesin telah beroperasi selama 2980 dan 5920 jam. Contoh : Ganti bearing, ganti oli, alignment, dll.
c.    Overhaul
Biasanya dilakukan bila mesin sudah beroperasi selama 8800 jam, pada kategori ini mesin diadakan pengecekan total serta penggantian spare part yang sudah mencapai atau mendekati rusak. Contoh : Ganti impeller, ganti bearing, ganti mechanical seal, dll.

2.    Conditioning Monitoring
Kegiatan Pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan kondisi equipment saat itu dengan memakai alat – alat monitoring.
Contoh : Mesin belum waktunya overhaul, karena sesuai dengan pengamatan kondisi mesin dan gejala-gejala rusak mesin di overhaul sebelum waktunya atau sebaliknya. Bila sudah overhaul karena kondisi mesin masih baik, overhaul digeser secara periodik berikutnya.

3.    Predictive Maintenace
Adalah suatu kegiatan pemeliharaan / perawatan yang dilakukan dengan tujuan agar instansi atau peralatan dapat bekerja dengan prestasi optimum serta mencegah Down Time yang tidak perlu, karena suatu gejala dan diagnosa kerusakan dapat diketahui secara dini. Maka selama tidak ada gejala kerusakan instalasi / peralatan boleh dioperasikan terus meskipun sudah melampui waktu overhaul atau revisi besar.

IMPROVEMENT MAINTENANCE
Kegiatan pemeliharaan yang mengadakan perubahan suatu desain atau mengganti material, part – part mesin dengan uang lebih baik, dengan tujuan meningkatkan keandalan dan kapasitas mesin. Contohnya suatu mesin yang beroperasi secara maksimum dan terus menerus sesuai dengan kemampuan / spesifikasinya. Akan tetapi belum bisa mencapai target / kapasitas yang ditentukan. Oleh karena itu pihak manajemen memutuskan untuk menambah satu unit lagi mesin yang sama dengan tujuan dapat memenuhi target yang telah ditentukan.

NORMAL MAINTENANCE
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tanpa mempengaruhi kegiatan pabrik. Contohnya perbaikan gedung perkantoran.

EMERGENCY SYSTEM (BREAK DOWN)
Kegiatan pemeliharaan dengan mengadakan perbaikan mesin tanpa diperkirakan sebelumnya. Sistem ini digunakan untuk mesin-mesin atau equipment di luar operasi pabrik. Contohnya mesin perkakas, lampu penerangan, dll. 


Laporan Kerja Praktek "Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses"
Bab IV Manajemen Pemeliharaan
by Pradita Khalis Andhika 2011