Jumat, 27 April 2012

TELAGA BERACUN & DHARMA PRASHNA



Puntadewa / Yudhistira

Pada suatu hari menjelang berakhirnya masa pembuangan, Yudhistira dan keempat adiknya membantu seorang brahmana yang kehilangan peralatan upacaranya karena tersangkut pada tanduk seekor rusa liar. Dalam pengejaran terhadap rusa itu, kelima Pandawa merasa haus. Yudhistira pun menyuruh Sadewa mencari air minum. Karena lama tidak kembali, Nakula disuruh menyusul, kemudian Arjuna, lalu akhirnya Bima menyusul pula. Yudhistira semakin cemas karena keempat adiknya tidak ada yang kembali.

Yudhistira kemudian berangkat menyusul Pandawa dan menjumpai mereka telah tewas di tepi sebuah telaga. Ada seekor bangau yang mengaku sebagai pemilik telaga itu. Ia menceritakan bahwa keempat Pandawa tewas keracunan air telaganya karena mereka menolak menjawab pertanyaan darinya. Sambil menahan haus, Yudhistira mempersilakan Sang bangau untuk bertanya. Sang bangau lalu berubah wujud menjadi Yaksa. Satu per satu pertanyaan demi pertanyaan berhasil ia jawab. Inilah sebagian pertanyaan yang diajukan Yaksa pada Yudhistira:

Yaksa: Apa yang lebih berat daripada Bumi, lebih luhur daripada langit, lebih cepat daripada angin dan lebih berjumlah banyak daripada gundukan jerami?

Yudhistira: Sang Ibu lebih berat daripada Bumi, Sang Ayah lebih luhur daripada langit, Pikiran lebih cepat daripada angin dan kekhawatiran kita lebih berjumlah banyak daripada gundukan jerami.

Yaksa: Siapakah kawan dari seorang musafir? Siapakah kawan dari seorang pesakitan dan seorang sekarat?


Yudhistira: Kawan dari seorang musafir adalah pendampingnya. Tabib adalah kawan seorang yang sakit dan kawan seorang sekarat adalah amal.

Yaksa: Hal apakah yang jika ditinggalkan membuat seseorang dicintai, bahagia dan kaya?


Yudhistira: Keangkuhan, bila ditinggalkan membuat seseorang dicintai. Hasrat, bila ditinggalkan membuat seseorang kaya dan keserakahan, bila ditinggalkan membuat seseorang bahagia.

Yaksa: Musuh apakah yang tidak terlihat? Penyakit apa yang tidak bisa disembuhkan? Manusia macam apa yang mulia dan hina?


Yudhistira: Kemarahan adalah musuh yang tidak terlihat. Ketidakpuasan adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Manusia mulia adalah yang mengharapkan kebaikan untuk semua makhluk dan Manusia hina adalah yang tidak mengenal pengampunan.

Yaksa: Siapakah yang benar-benar berbahagia? Apakah keajaiban terbesar? Apa jalannya? Dan apa beritanya?


Yudhistira: Seorang yang tidak punya hutang adalah benar-benar berbahagia. Hari demi hari tak terhitung orang meninggal. Namun yang masih hidup berharap untuk hidup selamanya. Ya Tuhan, keajaiban apa yang lebih besar? Kebenaran Dharma dan tugas, tersembunyi dalam gua-gua hati kita. Karena itu kesendirian adalah jalan dimana terdapat yang besar dan kecil. Dunia yang dipenuhi kebodohan ini layaknya sebuah wajan. Matahari adalah apinya, hari dan malam adalah bahan bakarnya. Bulan-bulan dan musim-musim merupakan sendok kayunya. Waktu adalah Koki yang memasak semua makhluk dalam wajan itu (dengan berbagai bantuan seperti itu). Inilah beritanya.

Akhirnya, Yaksa pun mengaku kalah, namun ia hanya sanggup menghidupkan satu orang saja. Dalam hal ini, Yudhistira memilih Nakula untuk dihidupkan kembali. Yaksa heran karena Nakula adalah adik tiri, bukan adik kandung. Yudhistira menjawab bahwa dirinya harus berlaku adil. Ayahnya, yaitu Pandu memiliki dua orang istri. Karena Yudhistira lahir dari Kunti, maka yang dipilihnya untuk hidup kembali harus putera yang lahir dari Madrim, yaitu Nakula.

Yaksa terkesan pada keadilan Yudhistira. Ia pun kembali ke wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Kedatangannya dengan menyamar sebagai rusa liar dan yaksa adalah untuk memberikan ujian kepada para Pandawa. Berkat keadilan dan ketulusan Yudhistira, maka tidak hanya Nakula yang dihidupkan kembali, melainkan juga Bima, Arjuna, dan Sadewa.

Senin, 23 April 2012

KONSEP INSTRUMENTASI INDUSTRI


Bagan Konsep Instrumentasi Industri

Pengertian instrumentasi menurut tenaga penggeraknya :
  1. Pneumatik Instrumen adalah instrumen yang tenaga penggeraknya baik dalam arti pemindahan besaran maupun untuk bekerjanya sendiri menggunakan udara bertekanan yang disebut instrument air.

  2. Elektronik Instrumen adalah instrumen yang tenaga penggeraknya adalah listrik arus lemah dan pada umumnya juga bertegangan rendah. Berbeda dengan pneumatik instrumen yang pergerakan sistemnya merupakan pergerakan mekanis akibat tekanan instrument air yang bervariasi, maka didalam elektronik instrumen banyak berisi komponen elektronik seperti transistor; dioda; resistor; IC; dll. Yang didalam sistem elektroniknya sendiri tidak ada mekanis yang bergerak.

  3. Elektrik Instrumen adalah relay; servo motor; lampu display; switch; dll. Komponen-komponen tersebut setelah disusun dalam suatu rangkaian akan membentuk interlock system.

  4. Hidrolik Instrumen adalah instrumen yang memakai tenaga penggerak berupa cairan bertekanan tinggi semisal air dan minyak. Biasanya instrumen jenis ini hanya dipakai untuk lokal kontrol saja, untuk pengontrolan jarak jauh ataupun pengiriman informasi tidak menguntungkan karena pertimbangan kecepatan dan perlengkapan.

  5. Mekanik Instrumen adalah instrumen yang benar – benar hanya bekerja secara mekanik. Misalkan timbangan, dll.
Merujuk pada pengertian instrumen bisa diketahui secara garis besar bahwa fungsi dari instrumen terbagi menjadi 3 pokok yakni :

Measurement & Control
  1. Pengukuran (Measurement)
  2. Pengendalian (Control)
  3. Pengamanan (Tripping & Alarm)

Laporan Kerja Praktek "Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses"
Bab V Pengantar Instrumentasi & Pengukuran
Besaran Proses
by Pradita Khalis Andhika 2011

Kamis, 19 April 2012

JAMAN EDAN by KI MANTEB SUDARSONO

e.. e.. jaman edan (e.. e.. jaman gila)
e.. e.. e.. jaman edan (e.. e.. e.. jaman gila)

yen ra ngedan ra keduman (jika tak menggila tak kebagian)
melu ngedan ora tahan (ikut menggila tak tahan)

wolak waliking jaman (bolak baliknya / rusaknya jaman)
kursi kursi nggo rebutan (kursi kursi jadi rebutan)
rakyat cilik dadi korban (rakyat kecil jadi korban)

jare jaman reformasi (katanya jaman reformasi)
ning korupsi malah ndadi (tapi korupsi malah menjadi-jadi)

nduwur subur, tengah makmur (diatas subur, ditengah makmur)
ngisor dadi ajur mumur (dibawah jadi hancur lebur)

ngerti hukum jebule ngrusak tatanan (tahu hukum tapi malah merusak tatanan)
podho dumduman dhuwit sogok sogokan (saling berbagi uang suap)
jaman edan, sing edan lali pangeran (jaman gila, yang gila lupa Tuhan YME)

hal senada juga pernah diucapkan oleh prabu joyoboyo dan sabdo palon serta para sesepuh mengenai jaman edan. mungkin ini sedikit berlebihan dan percaya pada ramalan. tapi jika kita mau mengetahui bahwa ternyata kanjeng nabi muhammad saw. juga pernah mengisyaratkan hal serupa.

pertanyaan yang muncul dalam benak adalah
"apa yang harus dilakukan saat kita merasakan jaman edan?"
semoga ini tak hanya jadi pertanyaan yang tanpa jawaban.

mari bercermin pada mutiara hidup yang sudah sedemikian banyaknya dinasehatkan oleh islam melalui kanjeng nabi saw., para alim ulama, para wali serta yang tak boleh dilupakan juga nasehat yang diberikan oleh para sesepuh kita apapun agama dan sukunya.

Minggu, 15 April 2012

ANTISIPASI GEMPABUMI

Sebelum Terjadi Gempabumi

A. Kunci Utama adalah

Mengenali apa yang disebut gempabumi Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction, dll.). Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.


B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja Atau Belajar
  1. Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
  2. Belajar melakukan P3K;
  3. Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
  4. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
  1. Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi;
  2. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran;
  3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.




 
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material
  1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah;
  2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu, dll.).







                                                                                                                                                
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
  1. Kotak P3K;
  2. Senter/lampu baterai;
  3. Radio;
  4. Makanan suplemen dan air.







                                                                                                            
Saat Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
  1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll.;
  2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;
  3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan;
  4. Dan usahakan agar jangan panik.








B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
  1. Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll.;
  2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.













C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
  1. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;
  2. Lakukan point B.
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
  1. Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
  2. Usahakan lari ke tempat yang lebih tinggi, seperti ke bukit atau gunung (bila tidak memungkinkan bisa di atas bangunan tinggi).








 E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
  1. Apabila terjadi gempabumi, hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

















Setelah Terjadi Gempabumi

A. Jika Anda berada di dalam bangunan
  1. Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
  2. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa (tangga darurat);
  3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
  4. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.







B. Periksa lingkungan sekitar Anda
  1. Periksa apabila terjadi kebakaran;
  2. Periksa apabila terjadi kebocoran gas;
  3. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik;
  4. Periksa aliran dan pipa air;
  5. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dll).










C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
  1. Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.












D. Jangan berjalan di sekitar bangunan,atau tiang listrik
  1. Karena kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.















E. Mendengarkan informasi
  1. Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan);
  2. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.











F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi 












G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya












SKY CHORD by SHION TSUJI


I am not able to sing my honest song.
because i always end up adding decorations to its words.

since when did someone as lazy as i am learn to protect something?
What color does the sky you look at in the school yard look like you when you want the pure white clouds to turn black?

Don't leave me “sky chord”.
You would stay back then though.
I’ve lost you “sky chord”.
Even though its not anyone fault, i cry.

There must be more important things than becoming an adult for sure.
As long as i can't find those things i will never be able to become an adult.

I wanted to stay awake until daybreak while i was still a little prankish kid.
Now being chased by the time i don't even have an opportunity to sleep.

Don't leave me “sky chord”.
You would stay back then though.
I am losing you “sky chord”.
I want to tell you something.

There must be more important things than becoming an adult for sure.
As long as i can't find those things i will never be able to become an adult.

You say i can't stay like this forever.
I know that, lets start walking.
The words that were written for this song will never, ever be changed.

There must be more important things than becoming an adult for sure.
As long as i can't find those things i will never be able to become an adult.

I can't stay like a little kid.

sebuah lagu dari musisi jepang yang musiknya lembut, liriknya juga bagus dan memiliki makna yang baik, suara sang musisi juga nyaman...

Senin, 02 April 2012

PENERAPAN K3

Keselamatan dan kesehatan kerja mutlak harus dilakukan dalam perusahaan sebagai usaha mencegah dan mengendalikan kerugian yang diakibatkan dari adanya kecelakaan, kebakaran, kerusakan harta benda perusahaan dan kerusakan lingkungan serta bahaya-bahaya lainnya. Sasaran pencapaian pengelolaan K3 adalah nihilnya kecelakaan yang disertai dengan produktivitas yang tinggi sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal.

Penerapan K3 adalah sebagai usaha penjabaran Undang-Undang No.1 tahun 1970 dari peraturan K3 lainnya dalam melakukan perlindungan terhadap aset perusahaan baik sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya. K3 sedah terintegrasi didalam semua fungsi perusahaan baik fungsi perencanaan, produksi dan pemasaran serta fungsi-fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan. Tanggung jawab pelaksana K3 di perusahaan merupakan kewajiban seluruh karyawan maupun semua orang yang bekerja atau berada di lingkungan perusahaan.

Keberhasilan penerapan K3 didasarkan atas kebijakan pengelolaan K3 yang diambil oleh pimpinan perusahaan yaitu komitmen manajemen, kepemimpinan yang tegas, organisasi K3 dalam struktur organisasi perusahaan, sarana dan prasarana yang memadai, integritas K3 pada semua fungsi perusahaan dan dukungan semua karyawan dalam K3.

Pada proses penerapan K3 itu sendiri, perusahaan menggunakan filosofi dasar pelaksanaan K3 sebagai berikut :
  1. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas.
  2. Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu jaminan keselamatan.
  3. Setiap sumber-sumber produksi yang digunakan secara efisien dan efektif.
  4. Pengurus / Pimpinan perusahaan diwajibkan memenuhi dan mematuhi semua syarat-syarat dan ketentuan K3 yang berlaku pada perusahaan dan tempat kerja yang dijalankan.
  5. Setiap orang yang memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati semua persyaratan K3.
  6. Tercapainya kecelakaan nihil.
Sebagai dasar usaha pelaksanaan K3 dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan yaitu nihil kecelakaan adalah dengan adanya teori sebab terjadinya kecelakaan yang menyebutkan bahwa :
  1. 88 % kesalahan manusia (unsafe action) yang disebabkan kurangnya pengetahuan, kelalaian dan sikap meremehkan atau ketidaktahuan, memakai jalan pintas serta tidak mematuhi peraturan.
  2. 10 % kondisi tidak aman (unsafe condition) yang disebabkan peralatan pelindung tidak memenuhi syarat, peralatan yang rusak, bising, terlalu sesak, ventilasi dan penerangan yang kurang, house keeping yang kurang, pemaparan radiasi dan sebagainya.
  3. 2 % lain-lainnya (force major), misalkan gempa bumi dan peristiwa yang lain.
Batasan yang ada dalam usaha keselamatan kerja yaitu :

1. Safety (Keselamatan Kerja)
Safety (keselamatan kerja) meliputi 2 konteks yaitu konteks perorangan dan konteks perusahaan, dalam konteks perorangan merupakan upaya meminimalisasi kontak antara manusia dengan sumber bahaya terutama sebagai pencegahan orang terhadap bahaya yang dapat mengakibatkan penderitaan fisik. Sedangkan dalam konteks perusahaan merupakan kebebasan perusahaan dari bahaya yang dapat merugikan perusahaan baik dari segi keselamatan, kesehatan, keamanan dan pencemaran lingkungan.

2. Insiden
Suatu kejadian yang dapat merugikan perusahaan.

3. Kecelakaan
Sebagai suatu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak direncanakan, dapat terjadi kapanpun, dalam rangkaian peristiwa yang terjadi karena berbagai sebab yang dapat merugikan fisik (luka / penyakit) terhadap seseorang, rusaknya harta milik perusahaan, hampir terjadinya usaha atau setiap kombinasi dari efek tersebut.

4. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan, semenjak ia meninggalkan kediamannya menuju tempat kerja selama jam kerja dan jam istirahat maupun sekembalinya dari tempat kerjanya menuju ke rumah.

Sasaran usaha keselamatan kerja mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :

1. Kemanusiaan
Berupa usaha untuk mencegah terjadinya penderitaan bagi tenaga kerja dengan demikian terwujudnya kenyamanan, gairah kerja dan kesejahteraan karyawan.

2. Ekonomi
Berupaya menghindarkan kerugian bagi perusahaan dan kegiatan produksi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

3. Sosial
Berusaha menciptakan kesejahteraan sosial dan memberikan masyarakat perlindungan terhadap bahaya-bahaya yang timbul akibat dari kegiatan perusahaan.

4. Hukum
Berusaha melaksanakan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan.

Maksud dan tujuan K3 adalah memberikan arah dalam menerapkan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Tujuan umum yaitu menciptakan sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang dapat terintegrasi dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien dan produktif.

Sedangkan tujuan khususnya antara lain :
  1. Meningkatkan kesejahteraan dan K3 karyawan.
  2. Mencegah terjadinya kejadian yang merugikan perusahaan akibat kecelakaan.
  3. Semua karyawan wajib memahami, menghayati dan bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 dan menjaga kebersihan lingkungan.
Adapun pokok-pokok kebijakan K3 adalah sebagai berikut :
  1. Direksi berusaha untuk selalu meningkatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja bagi setiap orang yang berada di tempat kerja yang dapat merugikan perusahaan.
  2. Perusahaan menerapkan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Permenaker No.5 tahun 1996 tentang SMK3 dan norma – norma di bidang K3.
  3. Setiap pejabat / pimpinan unit bertanggung jawab atas pematuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh setiap orang pada unit kerja.
  4. Setiap orang yang berada di tempat kerja wajib menerapkan serta melaksanakan ketentuan dan pedoman K3.
  5. Jika terjadi kecelakaan dan keadaan darurat atau bencana alam, seluruh karyawan wajib ikut melakukan tindakan penanggulangan.
Laporan Kerja Praktek "Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses"
Bab III Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
by Pradita Khalis Andhika 2011