Untuk menjaga agar pabrik dapat
beroperasi pada Stream Days dan kapasitas
produksi yang diinginkan, Departemen Pemeliharaan membuat suatu program
pemeliharaan. Di dalam program pemeliharaan dibagi menjadi 4 bagian yaitu Preventive Maintenance, Improvement Maintenance, Normal Maintenance, dan Emergency System (Break Down).
PREVENTIVE MAINTENANCE
Adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang bersifat pencegahan
dan dilakukan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah, serta dilakukan
secara rutin dan periodik dengan tujuan supaya mesin dapat berfungsi secara
optimal, efisien, dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan pada
awalnya. Dalam hal ini tersirat bahwa biaya operasi dan perawatan harus dapat
ditekan serendah-rendahnya. Kegiatan yang dilakukan untuk menunjang suksesnya
pelaksanaan perawatan pencegahan atau preventive
maintenance, antara lain :
1.
Time Base / schedule maintenance
Suatu
pemeliharaan untuk menjamin agar mesin / peralatan tetap pada kondisi baik dengan
cara mengadakan perawatan pencegahan dalam interval waktu tertentu secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan stream
days waktu operasi. Di PT. Petrokimia Gresik, schedule maintenance ini masih dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a.
Service Ringan
Kegiatan
pemeliharaan dilakukan tanpa mematikan mesin dengan interval waktu kurang lebih
740 jam dan dapat dijalankan pada mesin dalam keadaan hidup. Contoh : Cek
vibrasi, cek pelumasan, cek baut-baut kendor, dll.
b.
Servive Berat
Suatu kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara pengecekan dan penggantian sebagian part mesin dengan mematikan mesin.
Biasanya mesin telah beroperasi selama 2980 dan 5920 jam. Contoh : Ganti
bearing, ganti oli, alignment, dll.
c.
Overhaul
Biasanya
dilakukan bila mesin sudah beroperasi selama 8800 jam, pada kategori ini mesin
diadakan pengecekan total serta penggantian spare
part yang sudah mencapai atau mendekati rusak. Contoh : Ganti impeller, ganti bearing, ganti mechanical
seal, dll.
2.
Conditioning
Monitoring
Kegiatan
Pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan kondisi equipment saat itu dengan memakai alat – alat monitoring.
Contoh : Mesin
belum waktunya overhaul, karena sesuai dengan pengamatan kondisi mesin dan
gejala-gejala rusak mesin di overhaul sebelum
waktunya atau sebaliknya. Bila sudah overhaul
karena kondisi mesin masih baik, overhaul
digeser secara periodik berikutnya.
3.
Predictive
Maintenace
Adalah suatu
kegiatan pemeliharaan / perawatan yang dilakukan dengan tujuan agar instansi atau
peralatan dapat bekerja dengan prestasi optimum serta mencegah Down Time yang tidak perlu, karena suatu
gejala dan diagnosa kerusakan dapat diketahui secara dini. Maka selama tidak
ada gejala kerusakan instalasi / peralatan boleh dioperasikan terus meskipun
sudah melampui waktu overhaul atau
revisi besar.
IMPROVEMENT MAINTENANCE
Kegiatan pemeliharaan yang mengadakan perubahan suatu desain
atau mengganti material, part – part
mesin dengan uang lebih baik, dengan tujuan meningkatkan keandalan dan kapasitas
mesin. Contohnya suatu mesin yang beroperasi secara maksimum dan terus menerus
sesuai dengan kemampuan / spesifikasinya. Akan tetapi belum bisa mencapai
target / kapasitas yang ditentukan. Oleh karena itu pihak manajemen memutuskan
untuk menambah satu unit lagi mesin yang sama dengan tujuan dapat memenuhi
target yang telah ditentukan.
NORMAL MAINTENANCE
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tanpa mempengaruhi
kegiatan pabrik. Contohnya perbaikan gedung perkantoran.
EMERGENCY SYSTEM (BREAK DOWN)
Kegiatan pemeliharaan dengan mengadakan perbaikan mesin tanpa
diperkirakan sebelumnya. Sistem ini digunakan untuk mesin-mesin atau equipment di luar operasi pabrik. Contohnya
mesin perkakas, lampu penerangan, dll.
Laporan Kerja Praktek "Studi Sistem Instrumentasi Pada Industri Proses"
Bab IV Manajemen Pemeliharaan
by Pradita Khalis Andhika 2011